Dalam tulisannnya Pandu Truhandito sempat menyitir bahwa:
Nah, kita yang sering melakukan praktek SEO apakah selama ini demikian, menulis hanya untuk kepentingan mesin pencari?
Merangkai sebuah kalimat sesuai kepentingan kata kunci yang ingin kita tembak agar mesin pencari memberikan posisi yang baik untuk kata kunci kita tersebut. Jadi bukan merangkai kalimat untuk kepentingan pembaca, agar pembaca dapat memahami sesuatu yang anda tawarkan atau anda share, sehingga pembaca merasa mendapatkan wawasan baru atau pencerahan.
Saya pernah melakukan seperti kutifan diatas. Misal saya saat ini meriview tulisan Pandu. Tapi dalam riview tersebut, saya juga berusaha menembak kata kunci dalam tulisan.
Katakan kata kuncinya "SEO" dalam review kali ini. Maka saya akan mengemas tulisan riview ini dengan menebarkan kata kunci SEO, dan tiap kata kunci SEO saya berikan link ke blog saya atau artikel ini.
Akibat tulisan tersebut memang dikemas untuk kepertingan SEO, maka, sebenarnya porsi riviewnya lebih kecil dibanding kata kunci tembakannya tersebut. Akibatnya tulisan kurang mengalir dengan baik, karena memang tulisannya dibuat untuk kepentingan mesin pencari.
Menurut Pandu, kutipan diatas tersebut sebenarnya menyesatkan dan kesalahan yang fatal.
Sebab akhirnya kualitas sebuah konten yang menjadi perhatian utama pembaca. Agar pembaca betah untuk membaca dan menelusuri blog kita lebih dalam.
Kalau konten menjadi pertimbangan utama. Waktu pembaca masuk keblog kita lewat mesin pencari tidak bergegas pergi. karena pembaca bukan mesin yang hanya menelusur tanpa penilaian kualitas sebuah konten.
Pasti anda pun seperti demikian. Ketika memasukan kata kunci di mesin pencari, seperti Google. Kemudian anda masuk kesebuah halaman. Pasti sering langsung menekan tanda silang [x] di tab halaman tersebut. Karena anda merasa didalam halaman tersebut hanya berupa judul dengan taburan kata kunci.
Sip, menurut saya blog pandutruhandito.com bisa di jadikan salah satu referensi utama untuk masalah SEO. Tampaknya Pandu menguasai bidang SEO dan memang spesialisasinya. Tulisannya enak dibaca dan penjelasannya ilmiah tidak teknis.
Karena SEO ditujukan untuk search engine, maka kita harus menulis untuk search engine jugadi tulisannya yang berjudul The On-Page Optimization Fallacy
- the on-page optimization fallacy -
Nah, kita yang sering melakukan praktek SEO apakah selama ini demikian, menulis hanya untuk kepentingan mesin pencari?
Merangkai sebuah kalimat sesuai kepentingan kata kunci yang ingin kita tembak agar mesin pencari memberikan posisi yang baik untuk kata kunci kita tersebut. Jadi bukan merangkai kalimat untuk kepentingan pembaca, agar pembaca dapat memahami sesuatu yang anda tawarkan atau anda share, sehingga pembaca merasa mendapatkan wawasan baru atau pencerahan.
Saya pernah melakukan seperti kutifan diatas. Misal saya saat ini meriview tulisan Pandu. Tapi dalam riview tersebut, saya juga berusaha menembak kata kunci dalam tulisan.
Katakan kata kuncinya "SEO" dalam review kali ini. Maka saya akan mengemas tulisan riview ini dengan menebarkan kata kunci SEO, dan tiap kata kunci SEO saya berikan link ke blog saya atau artikel ini.
Akibat tulisan tersebut memang dikemas untuk kepertingan SEO, maka, sebenarnya porsi riviewnya lebih kecil dibanding kata kunci tembakannya tersebut. Akibatnya tulisan kurang mengalir dengan baik, karena memang tulisannya dibuat untuk kepentingan mesin pencari.
Menurut Pandu, kutipan diatas tersebut sebenarnya menyesatkan dan kesalahan yang fatal.
Sebab akhirnya kualitas sebuah konten yang menjadi perhatian utama pembaca. Agar pembaca betah untuk membaca dan menelusuri blog kita lebih dalam.
Kalau konten menjadi pertimbangan utama. Waktu pembaca masuk keblog kita lewat mesin pencari tidak bergegas pergi. karena pembaca bukan mesin yang hanya menelusur tanpa penilaian kualitas sebuah konten.
Pasti anda pun seperti demikian. Ketika memasukan kata kunci di mesin pencari, seperti Google. Kemudian anda masuk kesebuah halaman. Pasti sering langsung menekan tanda silang [x] di tab halaman tersebut. Karena anda merasa didalam halaman tersebut hanya berupa judul dengan taburan kata kunci.
Sip, menurut saya blog pandutruhandito.com bisa di jadikan salah satu referensi utama untuk masalah SEO. Tampaknya Pandu menguasai bidang SEO dan memang spesialisasinya. Tulisannya enak dibaca dan penjelasannya ilmiah tidak teknis.
0 comments:
Posting Komentar